Assalamu'alaikum.
Sebuah kisah nyata dari Pesantren.
Cerita ini "Beginilah Jika Allah Swt Menurunkan Hidayah Nya" saya dapatkan dari guru ngaji saya. Konon ada orang tua yang menitipkan anak laki-laki kecil kepada pengasuh pesantren Alm Syech Ali Wafa. Sebut saja namanya santri baru, yang gemar berkelahi dengan teman sebayanya. Semenjak tinggal di pesantren si santri baru suka sekali mencuri jagung di sekitar pesantren tempat saya ngaji. Tapi sekarang sebagian tanah yang dulunya di tanami jagung berubah menjadi Madrasah. Syafi'i kecil (nama kecil panggilan guru ngaji saya) dan santri baru suka sekali membuat keributan di pesantren. Terkadang santri baru itu suka sekali menggoda teman-temannya yang sedang mengaji di masjid yang berada di tengah-tengah kompleks pesantren.
Disaat teman-temannya sedang belajar mengaji di masjid, santri baru hanya berdiam diri di depan kamar yang terbuat dari bambu. Di pondok setiap kamar bisa di isi sampai 8-10 orang. Tidak banyak yang dia kerjakan, dia hanya duduk memandang langit dan bintang menunggu teman-temannya selesai ngaji. Pengasuh pondok hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku santri barunya. Meskipun semua santri belajar al qur'an dan kitab, tidak pernah sekalipun Syech menyuruh santri barunya itu untuk ikut ngaji bersama. Apalagi memaksa, tidak pernah.
Menginjak usia 15 tahun, dia tetap saja bandel. Tidak pernah sekalipun kakinya menyentuh masjid di pesantren untuk belajar ngaji. Malah dia mempunyai kegiatan sendiri.
Pertama.
Setiap dini hari sebelum teman-temannya bangun (kira-kira jam 1-3 malam), dia mengisi kamar mandi di pesantren. Kamar mandi di pesantren itu jumlahnya ada 9. Setiap kamar mandi, bak air kira-kira ukurannya 2,5 meter x 1 meter. Tingginya seukuran perut orang dewasa. Tiap dini hari santri baru selalu mengisi semua kamar mandi tersebut sampai semuanya penuh. Dan ketika teman-temannya melaksanakan sholat Dzuhur dan Ashar, dia mengisi kamar mandi lagi. Intinya, tidak pernah teman-temannya mengisi kamar mandi jika ingin mandi atau wudlu.
Kedua.
Setelah kamar mandi penuh, dia berangkat ke hutan sendirian. Dikala teman-temannya melaksanakan sholat subuh dan mendengarkan kuliah subuh, dia justru mencari kayu bakar. Dia mengambil ranting-ranting pohon yang sudah tua, hanya berbekal parang. Dengan pondok jaraknya kira-kira 2-3 km dari tempat dia mencari kayu bakar. Setelah dirasa cukup di membawanya ke sebelah dapur tempat menyimpan kayu bakar. Paling sedikit dia harus 4-5 kali bolak balik membawa kayu bakar yang dia peroleh. Pekerjaan ini juga di lakukan setiap hari setelah dia mengisi kamar mandi.
Ketiga.
Selalu membalikkan sandal teman-temannya saat berada di masjid. Sandal itu dibalik arahnya, sehingga jika teman-temannya keluar masjid langsung memakainya dan tidak perlu di putar lagi sandalnya. Sedangkan terompa milik pengasuh pondok di lap pakai kain basah yang sudah disucikan. Kemudia terompa itu di bungkus dengan daun pisang agar tidak kena debu. Hal ini setiap hari dilakukan saat dia selesai melaksanakan pekerjaan mengisi kamar mandi dan mencari kayu bakar.
Keempat.
Setiap hari jum'at, ketika teman-temannya selesai melaksanakan sholat jum'at dia mengepel lantai dan menjemur tikar ayaman yang terbuat dari daun. Jika ada teman-temannya yang merasa kasihan terus membantu dia, justru dia marah-marah. Anehnya teman-temannya disuruh baca al qur'an atau disuruh ke sawah untuk mencari rumput buat makanan ternak. Sampai sekarang masih ada beberapa kambing dan sapi, jika idul adha disembelih buat Houl Akbar. Begitu seterusnya jika hari jum'at tiba.
Ok...singkat cerita, Ibu Nyai (Istrinya Syech) suatu malam ke kamar mandi untuk mengambil wudlu. Cincin kesayangannya yang semula di taruh di pinggir kamar mandi tiba-tiba jatuh dan masuk ke dalam saluran Septic Tank (red=spiteng). Ke esokan harinya selesai sholat subuh pengasuh pondok memangggil santri barunya dan menceritakan kepadanya jika cincin Ibu Nyai jatuh. Santri itupun menyanggupi akan membongkar Septic Tank dan berusaha akan menemukan kembali cincin Ibu Nyai.
Malam hari di saat teman-temannya tertidur, diam-diam dia membongkar Septic Tank dan mengurasnya. Alhamdulillah cincin itu di temukan, dan dia bergegas ke sungai untuk mandi dan membersihkan tubuhnya. Kemudian dengan perasaan takut, dia menemui pengasuh pesantren yang kebetulan waktu itu ada di dalam masjid bersama-sama dengan teman lainnya. Melihat santri barunya masuk masjid, teman-temannya tertawa. Memang kejadian yang sangat langka, karena santri baru ini paling anti untuk masuk ke masjid. Kemudian pengasuh pondok mempersilahkan kepada semua santrinya (termasuk guru ngaji saya) untuk meninggalkan mereka berdua.
Entah apa yang di perbincangkan sejak pagi tadi antara santri baru dengan pengasuh pondok, tiba-tiba acara ngaji kitab untuk malam ini diliburkan. Semua santri dibuat bingung. Tidak biasanya pengasuh pondok meliburkan ngaji kitab, padahal beliau tidak sakit ataupun kedatangan tamu. Semua santri di pondok disuruh mengaji sendiri di bilik bambu (kamar pondok), tidak di perkenankan mendekati masjid apalagi masuk masjid malam itu. Semua kegiatan termasuk sholat dan dzikir dilakukan berjamah di dalam kamar masing-masing.
Tiba-tiba Syech (Pengasuh pondok) keluar dari rumah (dalem = istilah pondok) dengan memakai jubah dan tongkat kesayangannya. Di belakangnya tampak santri baru (si tukang pencari kayu bakar) sama dengan Syech lengkap memakai jubah putih. Ratusan mata terbelalak melihat penampilan ke 2 orang tersebut. Tak lama kemudian, Syech dan santri baru masuk ke dalam masjid, lampu petromak di dalam masjid tidak dinyalakan dan tetap gelap. Santri satu dengan yang lainnya saling menduga-duga, rasa heran muncul di setiap benak mereka. Tak lama kemudia hujan turun cukup deras dan disertai gemuruh halilintar. Diantara para santri sudah tidak tahan menunggu Syeck dan santri baru keluar dari masjid, karena penasaran. Dan sebagian lagi sudah tertidur pulas di kamarnya.
Suara ayam berkokok, pertanda waktu subuh sudah dekat. Para santri yang tetap terjaga membangunkan temannya yang tidur. Suasana pondok mulai ramai ketika para santri berebut ke kamar mandi, ada juga di antara mereka masih bermalas-malasan. Sayup-sayup dari dalam masjid tersengar suara kumandang Adzan, suaranya sangat menyayat hati. Apakah sang Syech mengumandangkan Adzan subuh? Bukan ...saya hafal betul suara Syech. Lalu siapa...yang jelas bukan Syech. Apakah itu suara santri baru ? Bukan ....saya sering becanda sama dia. mana mungkin dia bisa mengumandangkan Adzan sampai merdu seperti itu? Mungkin seperti itulah tanya jawab di antara penghuni pondok. Semua santri makin bingung, dan tidak percaya jika teman barunya yang Adzan subuh.
Tak lama kemudian Syech keluar di teras masjid menyuruh anak-anak melaksanakan sholat subuh berjamaah. Seperti biasa setelah Adzan puji-pujian dibaca oleh semua jamaah. Dirasa semua santri sudah berada di masjid tiba-tiba Syech berdiri, pertanda Sholat subuh dimulai. Bukannya Syech yang menjadi Imam, malah sebaliknya santri baru itu dengan yakin maju ke depan menuju pengimaman. "Sebuah kemustahilan.....bagaimana bisa seorang anak yang puluhan tahun tidak pernah menyentuh al quran dan membacanya, tidak pernah sholat wajib ataupun sunnah, tidak pernah ngaji kitab, tidak pernah belajar ilmu-ilmu fiqh, tiba-tiba sekarang menjadi seorang imam?" Apalagi salah satu jamaah nya seorang Syech yang sangat di hormati. Kegaduhan mulai terjadi sebelum sholat subuh, kemudian Syech menyuruh para santri untuk segera merapatkan shaf nya.
Dengan suara lantang, tartil dan tajwid, santri baru itu begitu lancar membaca al fatihah dan surah-surah pendek. Suasana pagi yang hening itu, berubah menjadi suara tangis. Banyak diantara para santri menangis ketika sholat subuh, dalam hati mereka melihat keagungan dan kebesaran Allah Swt. Dimana salah satu temannya terpilih mendapatkan hidayah Nya. Keikhlasan santri baru mengabdi kepada Syech hanya semata-mata karena Allah Swt. Semua pekerjaan yang dilakukan sejak kecil penuh dengan keikhlasan, tanpa dia meminta bantuan apalagi imbalan. Sebetulnya banyak kisah-kisah yang di lakukan oleh santri baru, yang menurut manusia awan tidak masuk akal. Jika Allah Swt sudah berkenan kepada hamba pilhanNya, siapa yang sanggup menolak?
Beginilah Jika Allah Swt Menurunkan Hidayah Nya, bukan dengan cara atau kemauan kita. Allah memberikan contoh kepada kita bagaimana bekerja dengan rasa ikhlas. Jika hal ini dilakukan , akan lebih mudah bagi kita untuk meraih limpahan hidayah Allah, kapanpun dan dimanapun kita berada. Namun jika belum mau juga, tampaknya kita harus menderita terlebih dulu sebelum melakukan perubahan.
Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. [Yusuf : 12]
Semoga bermanfaat.
*** Sengaja saya tidak menyebutkan nama sang tokoh.
*** Kyai Syafi'i merupakan cucu dari Syech dan penerus pengelola pondok. Usia beliau saat ini kira-kira 85 tahun lebih. Dan sampai saat ini beliau masih mengajar di pondok.
*** Sampai detik ini, pondok tempat saya ngaji tidak pernah sekalipun menerima bantuan dari pemerintah.
*** Alm KH Asad Situbondo, Mantan Rois Am Syuriah PBNU Syech KH Ahmad Shiddiq, KH Syech Muchyid Jember dll merupakan salah satu dari sekian banyak yang pernah memperdalam ilmu kepada Alm Syech Ali Wafa.
Backlink here..
wahh tidak nyesel saya baca segini banyak, ceritanya bagus banget ...
BalasHapusMaaf klw kepanjangan artikelnya. hehehe
Hapushmmm.. (c)
Hapusseru juga ceritanya mbak,pertolongan Allah selalu datang kepada orang-orang yan dekat dan meminta perlindungan darinya.
BalasHapusmbak indah memang seru.
Hapustanda seru tepatnya
kyk lihat bola ajah...pakai seru :d
Hapusmksh supportnya :)
sangat menarik mba artikelnya ...Allah SWT selalu memberikan jalan dan pertolongan bagi orang2 yg mau bekerja keras dan mau berusaha :)
BalasHapusbetul mas...itulah kehendak Tuhan
Hapuskisah yang menarik mba, ada hikamh yang dalam maknanya, berkerja dengan rasa ikhlas, semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayah-Nya, Amiin
BalasHapusAamiiiin.
Hapusyah itulah namanya jika allah sudah berkehendak, maka tidak ada yang tidak mungkin. lebih baik mantan bajingan ketimbang mantan kyai..bukan??
BalasHapus:D
Betul mas, itu lebih mengena :d
Hapuskebayang waktu nyemplung septic tank, keren kalo diceritain detailnya tuh Mbak..
BalasHapushahah....jgn ah, mlah ndak ada yg baca ntar
Hapussaya juga gak kebayang mas gimana ya rasanya nyemplung di septic tank.. hohohoh
Hapuspasti fenomenal dan nggak terlupakan seumur hidup.
HapusJika Allah berkenan untuk memberikan hidayah-Nya, siapapun bisa mendapatkannya, atas dasar ridha-Nya.
BalasHapusmbak indah pinter ngaji takrib ketoknya
Hapusbener pak dhe, mudah2an kita mendapatkannya juga.
HapusMas Agus: saya cuma ngaji biasa kok
bener banget pak dhe.. :D
Hapussinih pada kumpul para keponakan, lalu saya sembur biar pada rukun..
Hapusmas zach bisnis air ludah nyok, bisnis sembur kayak eyang subur
Hapusbiasanya males banget kalau artikelnya panjang, heran dan aneh ko' saya baca sampe tuntas tanpa kelewat sedikitpun.
BalasHapusSubhanallah, ALlah maha besar...pelajaran bagi kita semua, agar kita tidak boleh merasa paling soleh, nyatanya yang menurut kita tidak mungkin, malah dapat membuat banyak santri menangis oleh karenanya...kita?belum tentu dapat seperti dia(santri baru itu)
berarti mamang dapat Hidayah juga. baca sampai selesai. :d
HapusBener banget mbak,berarti kalau bacanya tuntas namanya dapet hidayah eayah hehe
Hapuspanjang sekali, tidak rugi untuk membacanya :D
BalasHapusdijadikan sinetron keren kali yach :))
HapusIni belum panjang menurut saya..hehe
BalasHapusMasya Allah, luar biasa. mungkin kalau difikir dengan logika serasa tak percaya santri baru itu langsung bisa jadi imam dengan bacaan tartil dan tajwid..tapi ya begitulah kuasa Allah, .beruntung sekali beliau dpt hidayah itu.
itu buah dari keikhlasannya selama ini..
begitulah jika Tuhan sudah memilih hambaNya
Hapusitukah yg dinamakan ilmu laduni?
BalasHapusBener mas..ilmu yg langsung diberikan Allah, tanpa perantara.
HapusSubhanallah wallahu'alam..
BalasHapusilmu datang dari Allah dan diberikan kepada siapan sesuai kehendakNya
Mudah2an kita mendapatkannya
Hapusamiin
Hapusmamang bacanya sampai selesai ... tapi masih penasaran dengan nama santi baru itu, siapa ya...
BalasHapushehehe...saya takut "pamali' klw sebut nama mang
Hapusheheheh tapi tetep penasaran... pengen minta tanda tangannya hohoho
Hapusceritanya menyentuh bu...
BalasHapusterkadang hidayah itu datang saat orang lain benar2 tidak menyukai kita..
salam religi buat bu Indah.. :)
Terima kasih kunjungannya mas... apa kabar nih?
HapusWa'alaikumsalam wr wb, mba Indah....
BalasHapusjalan cerita yang mudah di ingat dan menarik mba,. ngmong2 mba santri pondok jg pa ya??
sekaligus ceritanya kepanjangan yah?
HapusSubhanallah,, Luar biasa sekali
BalasHapusapanya. ceritanya apa orang nya? :d
HapusBisa orangnya atau ceritanya.
HapusWani piro
:))
Hapussubhanallah, keajaiban atau mukjijat dari ilahi
BalasHapusmksh supportnya ya?
Hapuspanjang bener tulisannya mbak,, tp saya tetap menyimaknya siapa tau bermanfaat bagi saya
BalasHapusterusin besok bacanya :d
HapusLuar biasa alur ceritanya benar benar menggugah mata hati ini. Subhanallah.
BalasHapussaya kan berguru ke mas asep :))
Hapuspiye toh :d
Ceritanya bagus mba indah., cuman saya masih penasaran apa yang di bicarakan santri baru denga kyai waktu malam2.,
BalasHapustolong di jawab ya mba indah,, :))
wah, kalau itu tidak ada yg tau mas. saya pikir Syech Ali Wafa menularkan ilmunya kepada santri tsb. Mungkin sih
Hapusalhamdulillah 3mnt kelar dengan menghayati postingannya sugguh menyentuh dan bagus banget alur cerita dan gaya bahasanya mantep dah buat mba indah :)
BalasHapusmksh mas :))
Hapussempura, itulah Tuhan mbak... ngomong2 kok enggak prtes tentang Tuhan lagi mbak?
BalasHapussiapa?
HapusSiapa yg menilai seseorg dr penampilannya, dia akan tertipu...
BalasHapusbetul mas, bisa2 malah juling matanya :d
HapusTerharu...saya menyimak cerita ini dari awal hingga akhir..masih pingin nangis :(( Subhanallah..ini kisah nyata ya mbak,,.pengen denger adzan secara langsung hehe
BalasHapuswaduh arek iki, kok malah nangis.
Hapushahahha alias terharu mbak* hihihihi
Hapusmbak, ini mirip sama ceritanya santri dr Romo Yai Masbuhin Gresik mambaus solihin, kalo aku lbh sreg menamai kisah ini dgn "barokah"
BalasHapusPara Alim jaman dulu hebat2 yah Mbak? sekali berdoa langsung terkabul. Kok ndak kyk Ustad2 Kyai2 sekarang yah?
HapusOh iya, klw ndak sreg Tinggal nambahin ajah Hidayah Allah dan barokah dari Syech. bener gitu yah mbak?
kun fa ya kun jadi maka jadilah mungkin seperti itulah pertolongan dari alloh , amazing banget ya
BalasHapusbetul mbak, Hanya Allah yg mempunyai rahasia terbesar.
Hapusnice post..
BalasHapusSepertinya inilah yang di sebut tabarruq, jika di pahami bermakna pengkhidmatan..
Seperti yang dilakukan si santri baru, pengkhidmatan nya kepada saudara dan gurunya menajamkan jiwa nya untuk memahami apa yang di pahami orang orang yang di khidmatinya..
apa kira2 seperti yg di lakukan oleh sunan kalijogo yah?
Hapusmenurut sayah yang bener2 mondok di pesantren itu ya si santri baru itu.
BalasHapusbetul
HapusCeritanya sangat menarik sekali,, saya membaca'nya sampai merinding.. dan hati saya begitu tersentuh dan tergugah atas hidayah yang didapatkan'nya dari Allah SWT. ;(
BalasHapussaya juga merinding loh :))
HapusSaya baca dari awal sampe akhir, masya Allah, memberikan kita sebuah pelajaran yang sangat berharga, harga sebuah keikhlasan. Hanya Allah jua yang bisa membalasnya...nice posting
BalasHapusterima kasih sudah membaca mpe selesai :))
HapusPostingan tentang kisah yang menarik Mbak Indah. Terimakasih dah berbagi..
BalasHapusterima kasih juga sudah berkunjung dan memberikan komentar
HapusSubhanallah...! Untuk ke 3 x nya saya baca artikel ini.Baru berani komentar sekarang!Jika Allah menghendaki tak akan ada satu pun yang bisa menghalangi nya.Jadi, maka terjadilah.
BalasHapusKisah di atas kayak nya klo d bikin komik boleh juga tuh.saya minta ijin untuk copy artikel nya mbak
BalasHapussilahkan jika mau copy artikel ini mas.
Hapus;-( ;( Sudah ber bulan2 saya jarang ke mesjid.pulang kerja banyakan browsing dan ngeblog .Banyakan ngetik daripada Baca qur'an
BalasHapusayu ke mesjid kang :-b
HapusMakanya kalau meminta sesuatu hanya kepada Alloh,jangan kepada selain Alloh,,,nice post mbak,,,
BalasHapusiya...saya ndak mau minta ke selain Allah.
Hapuskisahnyata yang harus di sebarkan ini sob, biar semua orang tau, kehendak ALLAH tidak ada yang mustahill..
BalasHapustapi di palembang tempat tinggal saya dulu juga ada sob cerita yang hampir sama dengan cerita sobat ini.
di tempat saya ada santri yang nggak pernah mengikuti "ngaji kitap" maupun "ngaji alqur'an". dia setiap harinya cuma kerja membangun pesantren. cari pasir, cari krikil, membuat batu bata.
walaupun tak pernah mengaji, namun kalau di suruh membaca kitab atau Al-Qur'an, dia pintar.
ya kurang lebih sama dengan cerita sobat di atas...
silahkan klw di sebarluaskan mas
Hapussangat menginspirasi artikel sobat, yup betul, kebiasaan itu harus di laksanakan ketika kita masih kecil agar terbiasa berbuat kebaikan dan ketika remaja harus pandai2 mencari teman, dan menjaga diri dari perbuatan jahat agar tidak salah melangkah, ingat, hidup hanya sekali.
BalasHapusmksh supportnya mas
Hapussukses bukan dalam sekejap malam..
BalasHapussukses tarik nafas dalam-dalam..
mau senam yah?
HapusAssalamu'alaikum
BalasHapusberhubung sudah malam,saya absen dulu.....:)
bacanya besok ajah, klw ingat sih :))
Hapussaya sudah baca koq..
Hapuskunjungan pagi... tetep masih penasaran dengan nama santri baru....
BalasHapusjgn dipikirin deh...biar ajah. :d
Hapusya mbak mendingan mikirin makna dari postingan Hidayah ini ... siapa tau mamang dapat hidayah ( catet )
Hapusselamat pagi ndah .. keren neh artikelnya ..sangat menarik ndah
BalasHapuspagi juga mas.
Hapusemang menarik, kayak saya yah? =))
Assalamualaikum
BalasHapusSelamat pagi salam kenal.....
Waalaikumsalam. salam kenal juga
HapusYa yg intinya,,jika kita berbuat baik,...
BalasHapusPasti akan memetik kebaikan juga,,,
bener kan mbak,..?!
:)
iya bener
Hapusseru banget ceritanya..
BalasHapusiyah, seperti ceritanya sinetron. :d
HapusCerita yg patut dipikirkan hehe,, aku mau posting sampai reload 4x mbak, maklum pake hp, lagian setting post knp g dibikin 120 hihi protes
BalasHapusmasih mikir apaan?
Hapusmaksudnya 120 dan reload itu apaan?
Subhanallah.. jika Allah menghendaki maka tak akan ada satu pun yang bisa menghalangi nya.
BalasHapusSangat susah mempelajari ilmu iklas..
ikhlas ndak perlu belajar mas
Hapuskisah yang bagus dan luar biasa. bergetar dada ini,,,..
BalasHapusohh...asal jgn yg lain ajah bergetar =))
HapusIni menjadi renungan tiap hari,justru selalu dengan renungan ini menjadi pedoman kita buat selalu hidup dijalan-Nya.
BalasHapusbetul mas
HapusAssalamulaikum, setelah membaca kisah ini dari atas sampai dengan yang akhir, wah...ceritanya sangat dan sangat bagus mbak Subahanallah. segalah sesuatu yang dikerjakan secara ikhlas maka dengan mudah pula kita mendapatkan limpahan dan rahmat serta keridhan dari Allah SWT. Maha Benar Allah Dengan Segalah Firmannya
BalasHapusterima kasih sudah membacanya sampai tuntas :d
HapusKita tidak tahu bagaimana jalannya Allah memberikan hidayah kepada seseorang termasuk kita sendiri, dan bagaimanapun jalan-Nya itulah berkah yang berkelimpahan ^^
BalasHapuslah....cah iki nembe muncul. piye kabare non?
Hapusbermanfaat sekali artikel nya sis...
BalasHapusterima kasih yah...
oiya sis, saya follow yah di folback yah sis...:)
Blognya yg mana..?
HapusKok banyak mbak? :-?
hahahah..silahkan. klw perlu 1 teko :d
BalasHapussubhanallah.. ceritanya bagus sob.. ternyata mbak indah rajin nulis artikel ya.. :)
BalasHapusMujur dech nasib gue Kesasar ke blognya mbak Indah P..! Artikelnya bikin saya terharu mungkin udah waktunya ane bertobat nie..
BalasHapusKunjungan pertama Mbak...!"Blognya keren artikelnya bnyak yng bermanfaat ni kayaknya.....Mbak indah p orngnya rajin nulis artikel ya...?!sama donk kayak gue...! hii...hi...
blognya cakep, semua tulisannya juga cakep...pasti yg punya punya cakep deh :)
BalasHapushehe sae Jeng, Mpean?hehe
BalasHapusKeikhlasan sangat dibutuhkan untuk kita menjalani hidup ini... tetapi terkadang kita seringkali salah menempatkannya... ikhlas seringkali baru kita lakukan setelah kita mengalami kejadian ... padahal jika kita memulai sesuatu pekerjaan seyogyanya kita dahulukan untuk ikhlas dalam niat dan perbuatan...
BalasHapusaduhh....klw mas budi komen2 jadi adeeem deh :))
Hapuskalau udah mampir ksni trus ngebaca post nya mba indah jadi adeeeemmm :))
BalasHapus