Bismillahirrahmanirrahim.
Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, seorang bocah kecil yang akan memasuki usia remaja meramaikan suasana yang ada di sekitarnya. Tapi keimut2an, kelincahan, cara komunikasi dan becandanya masih lengket dalam dirinya. Banyak kejadian-kejadian lucu dan aneh bahkan yang "seram" pun dia alami, namun dia adalah sosok wanita kecil yang mempunyai karakter kuat dan sulit dijumpai diantara teman-teman sebayanya.
Ketika memasuki sekolah lanjutan pertama, sikapnya berubah drastis. Dimana setiap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada Orang Tua dan Guru sekolahnya terlalu sulit untuk dijawab. Bahkan saudara-saudara nya geleng-geleng kepala ketika mendengar pertanyaan dari seorang anak kecil. Merasa putrinya memiliki kelebihan orang tua pun menitipkan ke salah satu pesantren yang tidak jauh dari rumahnya.
Suatu ketika anak itu di panggil oleh Ayahnya, tapi namanya juga masih anak-anak panggilan dari ayahnya tidak dihiraukan. Baru ketika panggilan kedua dia beranjak dari tempat dia bermain, tapi sepertinya anak itu masih ogah untuk mendekati ayahnya.
Ayah : Ndaahhhh ... !!!
Ndah : iyaaaaaaaaa..... Apa sih yah ?
Ayah : sini duduk sebelah ayah, mulai tadi di panggil ndak ndengerin.
Ndah : Maaf yah, masih main game.
Ayah : Ayah mau bilang, kamu kan udah SMP.
Ndah : Trus ....emangnya kenapa sih yah ?
Nampaknya si ayah menyulut rokok nya, dan menghentikan pembicaraan. Persis di depan mereka berdua ada sebuah meja yang di atasnya ada segelas kopi dan kue Lemper. Tak lama kemudian mereka kembali melanjutkan pembicaraanya.
Ayah : Ndah ... coba kamu lihat anak-anak itu. Mereka semua pakai jilbab, kelihatan bersih dan cantik kan?
Ndah : sama aja kok yah. Yang penting mandi bersih dan ganti baju yang bersih.
Ayah : Iya ayah tau, tapi kalau kamu seperti mereka tambah kelihatan rapi dan cantik.
Ndah : Maksudnya ...?
Ayah : Gini nduk ... kalau kamu pakai jilbab seperti mereka pasti kamu tambah cantik.
Ndah : Ndak mau ah.... panas yah. Lagian saya masih kecil, ntar aja kalau dah gede.
Kemudian si Ayah minum kopi yang ada didepannya, lalu mengupas kue lemper kesukaan ayahnya. Tapi bukannya dimakan sama ayah, kue lemper itu dengan sengaja dijatuhkan ke lantai. Kemudian si ayah mengambil 1 buah kue lemper lagi dan kemudian di jatuhkannya lagi. Tapi kue yang kedua masih dengan daun pembungkusnya. Karena kagetnya si anak tadi protes kepada ayahnya.
Ndah : Kenapa sih yah....kue kok dibuat mainan
Ayah : Ndah ... coba kamu ambil salah 1 kue lemper itu terus kamu makan.
Ndah : Ayah ini aneh, kue habis di buang lah kok terus saya disuruh makan
Ayah : Ambil saja salah satu, terus kamu makan.
Rupanya si anak itu mengambil kue lemper yang masih ada daun pembungkus dan memakannya sampai habis. Tapi dalam kepala anak itu masih bingung dengan sikap aneh sang ayah, setelah habis memakannya si anak itu kembali menanyakan sikap aneh ayahnya.
Ndah : Udah habis yah ....
Ayah : Bagus .... kenapa kamu tadi memilih kue lemper yang masih ada daunnya ?
Ndah : Loh ... yang ada daunnya kan bersih yah. Yang kotor kan bagian luarnya saja.
Ayah : Sepertinya kamu sudah memahami sikap aneh ayahmu ini. Orang memakai jilbab tidak berbeda dengan kue lemper nduk. Islam tidak mengenal siap atau tidak siap memakai jilbab, karena berjilbab adalah ciri khas muslimah dan itu merupakan perintah langsung dari Allah. ‘Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ….’ [Qs. an-Nûr : 31].
Banyak sekali manfaat yang didapat dari kita berjilbab, manfaatnya antara lain adalah terhindar dari godaan yang bisa menimbulkan syahwat apabila ada laki-laki yang melihat kita. Supaya kita bisa selamat dari gangguan dia dan bisa menjaga kehormatan suami apabila sudah memiliki suami. Bagi yang belum, sosok wanita sholehah sebenarnya banyak dicari, karena sosok wanita tersebut sangat langka kalau saya sendiri melihatnya, sungguh beruntung suami yang mendapatkan sosok wanita seperti itu. Nah itu sedikit manfaat dari memakai jilbab (berkerudung).
Dijaman sekarang berhijab sudah menjadi trend bagi kalangan anak muda, namun sangat disayangkan jika jika trend ini hanyalah sebagai kamuflase belaka. Banyak diantara mereka berhijab karena latah, meniru gaya dan penampilan seorang artis, berhijab karena kemauan sang pacar, berhijab karena diwajibkan pihak sekolah, berhijab karena desakan suami atau berhijab karena tuntutan pekerjaan. Disamping itu banyak pula anak gadis berjilbab, tetapi pergaulannya melebihi kaum jahiliyah. Banyak sekali pengguna jilbab yang melakukan perbuatan asusila, dan jilbab tersebut dijadikan topeng untuk mengelabuhi orang yang memandangnya. Agar orang lain menyebut dirinya seorang remaja muslimah, anak baik dan alim. Padahal dalam berjilbab mereka masih menunjukkan kemolekan tubuhnya.
Itulah beberapa pendidikan alasan yang kadang mendasari seorang wanita untuk memakai jilbab dan sebaik-baiknya mereka adalah orang yang ikhlas dalam memakainya karena Allah, para Ulama menyebutkan 2 (dua) syarat diterimanya amalan seorang hamba yang semuanya tersimpulkan atau terambil dari 2 kalimat syahadat yang berbunyi “ Asyhadu Alla Ilaaha Illallaah, Muhammadan Rosulullaah” yaitu ; Ikhlas, yang terambil dari syahadat yang pertama yaitu syahadat kapada Allah, Rosulullah Shollallahu Alaihi Wasallam juga bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab : "Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya. dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan." (HR Muslim dan Abu Daud)
Semoga bermanfaat
Backlink here..
Subhanalloh artikel nya sangat bermanfaat,sebagai seorang muslimah tentunya berjilbab itu wajib
BalasHapuspetromax.. :D
HapusMas Agus: Terima kasih supportnya yah?
Hapusmas Andy: huh ...petromax apanya ? kalah cepet tuh
benar kata mas agus :)
HapusLike This sob
HapusArtikelnya menarik, ada pelajaran tersirat rupanya...
BalasHapusMksh kunjungannya :)
Hapusvisit mbak...
BalasHapusOk...mksh kunjungannya
Hapuscerita diatas itu waktu indah masih SMP ya.. hehehe.. :))
BalasHapuspercakapannya sangat seru,, dengan berjilbab sudah sepatutnya sebagai seorang muslimah dapat menjaga dirinya dengan baik, baik yang tampak dari luar maupun didalam, tapi sepertinya sekarang ini sudah hampir kebanyakan orang menggunakan jilbab hanyalah sebagai kedok untuk menyembunyikan sikap jelek'nya, padahal seharusnya jilbab itu adalah cerminan yang gak hanya menutup auratnya semata tapi juga memiliki sikap yang lembut, santun, dan bijak dalam segala hal serta mencerminkan bahwa dia benar2 seorang muslimah sejati.
I am very happy with the people who have the attitude of a soft, polite and wise.. :d
selain dijadikan kedok bisa juga menjadi pengganti tikar saat pacaran sob..:-)
Hapuskedok itu topeng atau masker sih?
Hapusyg jelas bukan kodok pak dhe :d
Hapuspak de makin banyak populasinya *ehh piss pak de :D .
HapusSemoga artikel ini dapat dibaca oleh anak2 remaja putri saat ini ya mb Indah,...
BalasHapustek share di facebook saya niyy,... :D
Wahhh...mksh banget udah di share di FB. mudah2an bermanfaat utk yg membaca :)
HapusSemoga artikelnya bisa menginspirasi para pembacanya .. bagi lelaki bisa menganjurkan saudarinya untuk berjilbab, bagi wanita yang belum berjilbab agar mau memakainya demi agamanya....met malem mbak..
BalasHapusMudah2an saja mas...mksh supportnya
HapusMantap mba,memang jaman sekrang hijab dijadikan hiasan saja ya sob,ada di pakai hanya untuk mengikuti ternd saja,yah itulh manusia.
BalasHapusyang penting pake dulu. soal kualitas bisa ditingkatkan sambil jalan. itu kalo saya
HapusMmg spt itulah pak dhe, selagi masih usia dini di berikan pemahaman utk berhijab sambil mengenal islam yg sesungguhnya. dgn demikian akan timbul kualitas pd dirinya si anak
HapusNdah, saya minta lempernya donk..:-)
BalasHapussaya kira pendidikan sekolah. ternyata belajar pakai jilbab gara-gara lemper.
kalo saya segala sesuatu karena klepon, bukan lemper
Hapusmau pakai klepon ndak enak sama pak dhe, kan udah di paten kleponnya =))
HapusSetuju sekali dengan ulasan di atas..
BalasHapusTerima kasih telah berbagi info yang sangat inspiratif & edukatif..
Terima kasih jg apresiasinya :)
HapusAyah yang cerdas,adalah ayah yang bijak dikala memberikan pemahaman kepada anaknya, luarbiasa ,,,,,
BalasHapusMakasih ya mas...kasih support terus nih :d
Hapuskeren kolom komennya nih..
BalasHapusapalagi yang lagi komen
Emang bener sih...lebih cakep yg komen :d
Hapusikut komen ah, biar kelihata cakep *lho.
Hapusmbak broo.. kalo di panggil katanya embah itu di suruh bilang "dalem" jangan "apa" enggak sopan! hehehe.....
BalasHapusbuat ayah, eh maksudnya ayahnya mbak broo... pendidikan seperti ini yang sangat di butuhkan anak muda indonesia om.. saluutt
Hehehe....sy ndak bisa jawa yg halus2, klw madura dikit paham =))
Hapuswah,, mantap, bisa dijadikan teladan ni, :)
BalasHapusartikelnya Mbak Indah P ini sungguh menarik,,:d
Link
Kumpulan Puisi
Terima kasih juga atas supportnya
HapusSarat dengan pendidikan mizz, thank artikelnya
BalasHapusThanks jg kunjungannya
Hapussalam ukhuwah, blogx sdh sy follow.., makasih *smile
BalasHapusSalam ukhuwah juga :)
HapusInsya Allah sy folbek
enak tuh kue lemper, mau mau mau....
BalasHapusgak disangka, bapake mba indah pinter jg ngasih teladan yg baik dg cara yg unik
Emank gitu mas klw ngasih ilmu ke saya. ndak langsung ke poinnya
Hapusbagus donk mbak.. sama gak langsung todo point ye.. tapi bijak.
Hapusduh, lg nyruput kopi jg inget kue lemper (c) b-(
HapusTIA jualan lemper tuh mas.... seribu dapat 10 :d
HapusMemang sih, dalam hadits sudah disebutkan "Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya. Tapi Jilbab berarti sudah menunjukan seseorang punya niat baik, utk menjadi Muslimah yg dikehendaki.
BalasHapusPostingan yg mantap, punya nilai pendidikan yg bagus.
Salam sukses buat Mbak Indah
terima kasih sudah berbagi
Memang seharusnya berhijab bukan sekedar mengikuti trendy, seharusnya lebih mengenal makna hijab yg sebenarnya. Apa lg dgn niat yg sungguh2, insya allah makin bagus
Hapussupport :D
Hapus.
perumpamaan yang bagus :)
BalasHapusMksh junjungannya
Hapuskalau ada perumpamaan.... apabila nanti suatu saat dua orang dihisab di hari akhir dan ditanya apakah kalian sholat ? maka pertanyaannya...lebih selamat mana salah seorang yg sholat dibanding dengan satunya yg tidak sholat...terus bila keadannya dibalik... bila tidak ada hisab tentang sholat maka secara naluri dan akal apakah yg bisa membanggakan lebih daripada yg melakukan tuntunan agamanya.... nah disitulah niat di jadikan pedoman dan tuntunan dijadikan tuntutan hidup...wahhhh kok jadi panjang lebar gni ngomongnya..maaf2...hehehe
BalasHapusLuar biasa perumpamaanya kang, saya suka sekali. Lain waktu koreksi jika ada yg kurang dlm postingan saya. :)
Hapusweleh, hijab sekarang disamain kaya kue lemper hehe...emang ia sih, itu mungkin memahami hijab yang salah
BalasHapussekalian follow ah:}
Hapushanya perumpamaan saja kok mas, biar ndak terlalu resmi :) mksh sudah follow
Hapuspolow saya juga donk ahahahh *ngek.
Hapushallahhh...cah cilik melu2 wae b-(
Hapushijab hukumnya wajib sob
BalasHapussiapa yang berhijab pasti akan memperoleh banyak manfaat
Insya Allah begitu :) mksh supportnya
Hapusmbak indah mbak indah...........
BalasHapusjadi guru ya?? mapel apa mbak *maaph tanya tanya deh :-)
waktu smp mah saya juga gak pk jilbab *tuh kan curhat , yang penting hati berjilbab . :D
.
bahas Fisika nih =))
HapusJgn curhat disini ...sana saja, deket kompor :-b
artikelnya sangat menarik. i like it..
BalasHapusdakwah lewat blog
Begitulah mas :))
Hapussubhanallah.. seharusnya setiap akhwat / remaja perempuan membaca artikel yang sangat bagus ini.. sehingga dunia ini terasa indah jika semua akhwat menutup auratnya.. :)
BalasHapusMudah2an mas...mksh kunjungannya yah?
Hapusartikelnya bagus banget. perempuan itu mank harus berhijab. membimbing serta memberi arahan yg baik terhadap anak mulai usia dini agar menjadi insan yg berakhlak. terima kasih infox.
BalasHapuskunjungan balasan sekaligus follow your blog. dtunggu folbacknya ya. :-)
subhanallah keren artikel nya
BalasHapustapi boleh kan ikut promo heheh
busana muslim