Kepingin Pacaran Tapi Takut Dosa

|
Kepingin Pacaran Tapi Takut Dosa. Judul di atas kalau di pikir-pikir rasanya udah kelewatan kuno , ndak jaman, ndak gaul pokoknya untuk remaja jaman sekarang basi deh. Kalau kita jujur, apakah pernah kita berpikir demikian ketika kita asyik pacaran dengan sang kekasih... Ndak toh ?....bahkan rasa malu pun sudah hilang apalagi dosa. Hehehe...tapi ndak semua seperti itu loh, saya hanya mengekspresikan penglihatan saya ketika melihat pasangan muda-mudi jaman sekarang . Peace Mas / Mbak... :D

Di dalam Agama Islam telah banyak menyinggung masalah ini, khususnya tentang pentingnya menjaga hawa nafsu. Norma-norma agama diabaikan begitu saja bahkan tidak sekikit pula yang terjerumus pergaulan bebas. Budaya seperti ini rasanya sudah membudaya di kalangan pelajar saat ini, mereka pacaran menuruti hawa nafsu belaka. Jika kita mempunyai niat mencari calon pasangan (Ta'arruf) untuk dijadikan sebagai istri/suami itu lebih bagus, tetapi batas-batas ber ta'arruf juga perlu di perhatikan.

Misalkan pergi berduaan tanpa ditemani mahram atau keluarga, seharusnya dihindari. Karena kita tidak tahu apa yang bisa dan mungkin terjadi. Ketentuan ini harus tetap berlaku meskipun sudah dalam proses menuju pernikahan. Batasan-batasan syariat juga harus tetap dijaga. Didalam sebuah hadist shohih Rasulullah saw. menegaskan " Tidaklah diperkenankan bagi laki-laki dan perempuan untuk berkhalwat (berduaan), karena sesungguhnya ketiga dari mereka adalah syetan, kecuali adanya mahram." (HR Ahmad dan Bukhari Muslim).


Etika pergaulan dalam islam adalah sbb:

  • Saling menjaga pandangan di antara laki-laki dan wanita, tidak boleh melihat aurat , tidak boleh memandang dengan nafsu dan tidak boleh melihat lawan jenis melebihi apa yang dibutuhkan. (An-Nur:30-31)
  • Sang wanita wajib memakai pakaian yang sesuai dengan syari'at, yaitu pakaian yang menutupi seluruh tubuh selain wajah, telapak tangan dan kaki (An-Nur:31)
  • Hendaknya bagi wanita untuk selalu menggunakan adab yang islami ketika bermu'amalah dengan lelaki, seperti:


  1. Di waktu mengobrol hendaknya ia menjahui perkataan yang merayu dan menggoda (Al-Ahzab:32)
  2. Di waktu berjalan hendaknya wanita sesuai dengan apa yang tertulis di surat (An-Nur:31 & Al-Qisos:25)
  3. Tidak diperbolehkan adanya pertemuan lelaki dan perempuan tanpa disertai dengan muhrim.
Semua itu tergantung kepada niat kita masing-masing, apakah kita betul-betul ingin berpacaran hanya untuk bersenang-senang saja atau serius mencari calon pendamping hidup berdasarkan Sunnah Rasulullah? 

Semoga bermanfaat








Backlink here..

13 komentar:

  1. Benar Mba Indah,,secara etika islam memang harus didampingi muhrim,,tetap masih bisa saling mengenal tapi juga masih dalam jalur yang benar. (f)

    BalasHapus
    Balasan
    1. miris mas klw liat anak2 pacaran. heee [-(

      Hapus
  2. setuju mba, harus lebih banyak disosialisasikan ke remaja-remaja kita nih mba...

    BalasHapus
  3. artikel yang menarik, sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  4. ini baru yang namanya artikel,,penuh tuntunan untuk hidup lebih baik dimasa depan ( Akherat ) Terus berkarya mbak Indah,and tetap semangat,Lanjutkan,,,,,

    BalasHapus
  5. Artikelnya memberi pelajaran yg bermanfaat
    Saya juga kepengin pacaran akut juga dosa..hehe
    sukses ya sob..
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh, jangan pacaran lagi. kasihan yang muda2 dong =))

      Hapus
  6. ENakan pacaran setelah menikah aja Ndah.Asyik.....hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kakak q bilang seperti itu Ndah. ALe q ndiri lom ngrasa'in ndiri. hehe

      Hapus
    2. Loh..loh..loh, kirain dah meried mas. Boonk ahh ...dosa loh. klw emang bener ntr aq bantu cari deh, tp WANI PIRO =)) :>)

      Hapus

PERINGATAN !!!
1. Dilarang Nyepam Disini
2. Dilarang Pipis Disini
3. Dilarang Teriak Disini
4. Dilarang apalagi yah...?

Emoticon Centil Disini
:))
:((
:D
:(
=))
b-(
:)
:P
:-o
:*
:-s
[-(
@-)
=d>
b-)
:-?
:->
X-(

Top